BAB I
PENDAHULUAN
A.
PROSES / PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Dalam pengolahan tandan buah segar
(TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak CPO, ada proses yang harus dilalui dan
proses tersebut pada intinya untuk semua pabrik sama. Namun seiring dengan
perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi pada masing-masing stasiun
pengolahan, untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kami dari
kelompok 4, akan membahas tentang proses / pengolahan kelapa sawit pada
perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Daun.,
Berikut akan
kami bahas tentang dasar-dasar pengolahan TBS kelapa sawit secara umum,serta kami juga akan melampirkan spesifikasi instrument/alat (mesin) yang digunakan di PTPN III Kebun Sei Daun.
B.
RUMUSAN MASALAH
Ø
Bagaimana proses pengolahan kelapa
sawit ?
Ø
Instrument mesin apa saja yang
dipergunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit ?
Ø
Bagaimana cara kerja dari
mesin-mesin tersebut?
C.
TUJUAN
Tujuan dari terbuatnya makalah ini
adalah sebagai penunjang pengetahuan kita untuk mengetahui tentang “Proses
Pengolahan Kelapa Sawit & mengenal alat-alat / instrument mesin yang
digunakan dalam proses tersebut”. Sebagai orang teknik,khususnya (Teknik Industri), kita harus mengetahui dasar-dasar
proses suatu produksi,Misalnya proses produksi minyak kelapa sawit yang akan
kami bahas disini.
Pada intinya proses pengolahan untuk semua pabrik kelapa
sawit sama. Namun seiring dengan perkembangan teknologi maka ada beberapa
modifikasi pada masing-masing stasiun pengolahan, untuk mendapatkan hasil yang
optimal.oleh
karena itu,
disini kami sebagai penyusun makalah ini berharap semoga dengan
terselesaikannya makalah ini,kita dapat menambah sedikit wawasan kita tentang “Proses
Pengolahan Kelapa Sawit & mengenal alat-alat / instrument mesin yang
digunakan dalam proses tersebut”.dan semoga makalah ini mempunyai manfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENERIMAAN TBS & STERILISASI
1.1.Pemeriksaan kualitas
Buah yang masuk ke pabrik pada umumnya berasal dari kebun seinduk dan
dari pihak ketiga.Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat
kematangannya.Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya adalah Jenis Tenera dan
Jenis Dura dengan spesifikasi berbeda.Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan
kualitas buah di stasiun penerimaan TBS.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Weighbridge/ Jembatan Timbang
Foto : Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit - Loading Ramp Area
1.2.Stasiun Rebusan (Sterilizer)
LORI BUAH ( FFB CAGE)
Keterangan:
|
Lori buah adalah komponen Pabrik Kelapa sawit ( PKS)
yang berfungsi sebagai wadah tandan buah seger ( TBS) yang nantinya
dimasukkan kedalam Sterilizer untuk dilakukan proses perebusan ( masak) .
Lori buah ini memiliki daya tampung/ kapasitas TBS yang bermacam macam sesuai dengan design PKS. Mulai kapasitas 2, 5 Ton, 3, 75 Ton, 5 Ton, 7, 5 Ton dan 10 Ton.
Material yang digunakan pada umumnya adalah material
MS Plate, Besi Siku, UNP dan untuk roda dibuat dari Cast Steel.
|
Foto : Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit - Fruit Cages/Lorry
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit - Horizontal Sterilizer
2.1. Hoist
crane
Hoist crane adalah pesawat angkat yang digunakan untuk memindahkan lori
yang berisi cook fruit bunch ke hopper thresher. Kapasitas/berat angkat
alat ini ± 5 ton untuk
setiap hoist crane. Biasanya jumlah hoist crane yang tersedia untuk Pabrik
Kelapa Sawit 30 ton/jam ada 2 unit (1 unit
beroperasi) dan untuk Pabrik Kelapa Sawit 60 ton/jam dipasang 3 unit (2 unit beroperasi).
2.2.THRESSER DRUM ( Bantingan)
Thresher berfungsi untuk memisahkan buah dari
janjangannya dengan cara membanting tandan buah segar (TBS) ke dalam drum
thresher. Thresher ini berupa drum silinder panjang yang berputar secara
horizontal dengan kecepatan putar 21 rpm. Drum dirancang dengan kisi–kisi yang
berfungsi untuk meloloskan berondolan. Thresher ini berkapasitas 30 ton/jam.
Stasiun
Threshing terdiri dari beberapa bagian alat atau mesin dan dalam proses
pengoperasiannya sangat berkaitan satu sama lain. Maksud dan tujuan desain dari
pada stasiun ini adalah sebagai berikut :
- Untuk melepaskan buah (tandan buah segar yang sudah direbus) dengan tandannya dengan sistem bantingan.
- Untuk menjaga kestabilan/pemerataan secara kontinu agar kapasitas pengolahan Tandan Buah Segar dapat tercapai sesuai desain pabrik dengan pengoperasian hoist cycle, rpm auto feeder maupun supervisi yang benar.
- Menjaga oil loss maupun kernel loss seoptimal mungkin agar berada dibawah target/parameter yang sudah disepakati perusahaan.\
- Jadi, kapasitas desain saja tidaklah cukup untuk mendapatkan tujuan di atas tanpa kesatuan sistem pengoperasian alat yang benar pada stasiun ini maupun dukungan dari stasiun-stasiun lainnya.
Hasil proses pada stasiun ini adalah
memisahkan brondolan (cook fruitless) dari tandannya dengan cara
beberapa kali bantingan pada drum thresher. Brondolan (cook fruitless)
dibawa ke stasiun press dengan fruit elevator maupun conveyor
untuk diekstraksi, kemudian tandan kosongnya (janjangan kosong/jjk) dibawa ke
lokasi penimbunan sementara (empty bunch area) di luar Pabrik Kelapa
Sawit dan dimanfaatkan menjadi pupuk. Stasiun Threshing merupakan
satu desain dengan sistem yang sederhana, namun tak kalah pentingnya untuk
menjembatani kelangsungan dan keberhasilan proses pengolahan tandan buah segar
(TBS) pada Pabrik Kelapa Sawit.
Thresher merupakan tujuan utama
pada stasiun ini, yakni proses pembrondolan cook fruit bunch. secara
bantingan, dimana cook fruitless dibawa ke stasiun press dan janjangan
kosongnya dibawa keluar Pabrik Kelapa Sawit (empty bunch area).
|
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit - Rotary Thresser Drum
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit - Empty bunch area
2.3. SCREW
CONVEYOR
Screw Conveyor adalah satu diantara alat
transportasi/ material handling bahan bahan untuk diproses atau sisa proses.screw conveyor berfungsi sebagai
penampung dan sekaligus pembawa cook fruitlets hasil pemipilan dari drum
thresher. Pada umumnya alat ini selalu tepat simetris di bawah drum dan bersatu
dengan body thresher.
Keterangan:
|
Ukuran conveyor ini bermacam macam
sesuai dengan fungsinya.
Mulai dari uk. Dia. 250 mm sampai Dia. 800 mm. Material yang digunakan pada umumnya adalah material MS Plate, Pipa Steam dan Assensteel. |
Pembersihan serat-serat ataupun sampah harus selalu
terjaga agar penumpukan cook fruitlets pada hanger-hanger bushing tidak
terjadi. Jarak kisi-kisi harus selalu dimonitor untuk mengurangi
kerusakan pada alat ini. Bila terjadi peregangan kisi-kisi maka janjangan-janjangan
kecil akan terikut jatuh ke conveyor bersama cook fruitlets sehingga kemacetan
dan kerusakan pada conveyor dapat terjadi akibat overload.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor
3.
STASIUN KEMPA (PRESSING STATION)
Stasiun pengempaan
adalah stasiun dimana pengambilan minyak dari pericarp dilakukan dengan jalan
melumat dan mengempa. Pelumatan dilakukan dalam Digester sedangkan
pengempaan dilakukan didalam Screw Press.
3.1
Pelumatan
Tujuan
pelumatan adalah supaya pericarp terlepas dari biji dan menghancurkan sel sel
yang mengandung minyak sehingga minyak dapat diperas sebanyak banyaknya pada
proses ini.
Pelumatan
dilakukan dalam digester yang berbentuk silinder tegak dengan kapasitas 10
ton/jam dan dilengkapi dengan steam jackted. Didalam digester dipasang impeller
pengaduk yang terdiri dari pisau pemotong dan pisau pelempar untuk proses
pelumatan. Pisau pisau ini dibuat bersilang antara satu dengan yang lainnya,
agar daya aduk dari pisau ini cukup besar maka letak pisau pisau dibuat miring,
sehingga buah yang diaduk turun naik dan dengan demikian pelumatan dapat lebih
sempurna.
Dalam
digester brondolan diaduk dengan pisau pisau pengaduk yang berputar pada as
sehingga pericarp pecah dan terlepas dari bijinya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses pengadukan ini adalah :
· Minyak
yang terbentuk dalam proses pengadukan harus dikeluarkan karena jika minyak dan
air tersebut tidak dikeluarkan maka akan bertindak sebagai bahan pelumas
sehingga gaya gesekan akan berkurang.
· Digester
harus selalu penuh, atua sedikitnya ¾ dari kapasitas digester jika diisi penuh
agar tekanan yang ditimbulakn dapat mempertinggi daya gesekan yang diperlukan
untuk memperoleh hasil yang sempurna.
3.2
Pengempaan (Pressing)
Massa
yang merupakan hasil proses pelumatan dari digester masuk ke dalam alat
pengempa yang berbentuk double screrw press. Pengemn[paan ini bertujuan untuk
memeras minyak kasar (crude oil) sebanyak mungkin dari pericarp sehingga
kehilangan minyak sekecil kecilnya. Alat ini terdiri dari sebuah silinder
horizontal yang berlubang dan didalamnya terdapat dua buah ulir (horizontal
double screw press worm). Tekanan kempa diatur oleh dua buah konis yang berada
pada bagian ujung pengempa yang dapat digerakkan maju mundur secara
hidrolis. Kapasitas screw press ini 10 ton/jam dengan tekanan kempa 50-60 kg/cm2.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Digester
& Screw Press
2 (dua) unit Kempa (Screw Press) dengan kapasitas 15
ton TBS/jam, buatan Malaysia atau bisa juga buatan local Medan yang akan
digunakan. Berikut dengan 2 (dua) unit mesin pelumat (Digester) dengan
kapasitas 3500 L.
4.
STASIUN PEMURNI (CLARIFICATION
STATION)
Proses yang ada pada stasiun
Klarifikasi adalah sebagai berikut :
4.1. Pengendapan (Sedimentation) :
4.1. Pengendapan (Sedimentation) :
a. Definisi :
Pengambilan minyak berdasarkan viskositas (density) antara minyak dan partikel- partikel lainnya.
b. Hal yang ingin dicapai :
• Mendapatkan minyak semaksimal mungkin diatas target.
• Pencapaian kualitas minyak, Moisture = ≤ 1 % dan Dirt = ≤ 0.05 %.
• Meminimalkan kandungan minyak pada sludge under-flow 7 – 8 %.
c. Pencapaian pengendapan yang baik :
• Sebelum proses dimulai, lakukan drain lumpur-lumpur halus pada vericalcontinuous tank
Pengambilan minyak berdasarkan viskositas (density) antara minyak dan partikel- partikel lainnya.
b. Hal yang ingin dicapai :
• Mendapatkan minyak semaksimal mungkin diatas target.
• Pencapaian kualitas minyak, Moisture = ≤ 1 % dan Dirt = ≤ 0.05 %.
• Meminimalkan kandungan minyak pada sludge under-flow 7 – 8 %.
c. Pencapaian pengendapan yang baik :
• Sebelum proses dimulai, lakukan drain lumpur-lumpur halus pada vericalcontinuous tank
• Periksa kondisi accessoies (valve, pipa-pipa
steam dan lain-lain) baik atau rusak
• Pada operasional proses, control volume
tanki tetap konstan, agar tidak terjadi fluktuasi. laju aliran oil dan sludge
(kontrol ketebalan oil 40 – 60 cm).
• Control Agitator 1 – 2 rpm.
• Control temperatur ± 90 oC pada masing-masing tanki.
4.2. Proses Centrifugal
a. Definisi :
Proses pemisahan minyak pada tahap akhir dengan metode centrifugal.
b. hal yang ingin dicapai :
• Me-recover minyak dari kandungan sludge under-flow.
• Meminimalkan losses pada kandungan sludge (heavy phase).
c. Pencapaian sentrifugal yang baik :
• Sebelum proses, lakukan pembersihan pada nozzle dan holder nozzle.
• Periksa valve-valve dan kondisi pipa bocor atau tidak.
• Control volume buffer tank tetap konstan.
• Control temperatur sludge ± 95 oC.
• Control kapasitas umpan sludge centrifuge.
4.3. Pemanasan
• Control Agitator 1 – 2 rpm.
• Control temperatur ± 90 oC pada masing-masing tanki.
4.2. Proses Centrifugal
a. Definisi :
Proses pemisahan minyak pada tahap akhir dengan metode centrifugal.
b. hal yang ingin dicapai :
• Me-recover minyak dari kandungan sludge under-flow.
• Meminimalkan losses pada kandungan sludge (heavy phase).
c. Pencapaian sentrifugal yang baik :
• Sebelum proses, lakukan pembersihan pada nozzle dan holder nozzle.
• Periksa valve-valve dan kondisi pipa bocor atau tidak.
• Control volume buffer tank tetap konstan.
• Control temperatur sludge ± 95 oC.
• Control kapasitas umpan sludge centrifuge.
4.3. Pemanasan
a. Definisi
Proses pemanasan minyak dan sludge untuk menjaga berat jenis agar mempermudah prose pengendapan dan pemisahan minyak dari sludge
b. hal yang ingin dicapai :
Mendapatkan hasil minyak (OER) yang tinggi dan memperkecil losses minyak pada sludge
c. Pencapaian pemurnian yang baik :
• Control temperatur oil dan sludge ± 90 oC.
• Control tempratur air delusion ± 90 oC.
• Temperatur semua tanki ± 90 oC.
• Sebelum proses periksa semua valve steam telah terbuka T
4.4. Penyaringan (Filtration)
a. Definisi :
Pemisahan crude oil dari fibre-fibre, cangkang-cangkang halus dan partikel-partikel lainnya dengan menggunakan filtrasi ukuran 30 – 40 mesh.
b. Fungsi dan Tujuan :
Menurunkan viskositas agar proses selanjutnya efisien.
Proses pemanasan minyak dan sludge untuk menjaga berat jenis agar mempermudah prose pengendapan dan pemisahan minyak dari sludge
b. hal yang ingin dicapai :
Mendapatkan hasil minyak (OER) yang tinggi dan memperkecil losses minyak pada sludge
c. Pencapaian pemurnian yang baik :
• Control temperatur oil dan sludge ± 90 oC.
• Control tempratur air delusion ± 90 oC.
• Temperatur semua tanki ± 90 oC.
• Sebelum proses periksa semua valve steam telah terbuka T
4.4. Penyaringan (Filtration)
a. Definisi :
Pemisahan crude oil dari fibre-fibre, cangkang-cangkang halus dan partikel-partikel lainnya dengan menggunakan filtrasi ukuran 30 – 40 mesh.
b. Fungsi dan Tujuan :
Menurunkan viskositas agar proses selanjutnya efisien.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Clarification Station & Oil Storage Tank
5.
STASIUN KERNEL
(KERNEL RECOVERY PLANT)
5.1.Silo Biji
Biji
dari Drum Pemoles dibawa secara Pneumatis ke Silo Biji. Sebagai
alternatif, sebaiknya menambah Drum pembagi (Grading) di atas Silo Biji untuk
membagi biji atas 2 ukuran. Ukuran dari Silo Biji adalah 70 M3 dan
dibutuhkan 4 buah. Silo dilengkapi pelat Baffle, Deflector, Kipas,
Pemanas Udara, Pipa dan Pengukur Suhu. Di bagian bawah ada ada alat kisi
bergetar untuk mengatur keluar biji. Biji telah diperam yang keluar dari
Silo Biji dipindahkan ke Elevator Biji dengan bantuan Conveyor. Elevator
Biji membagi biji pada Drum pembagi yang dipasang di atas alat Pemecah Biji.
5.2.Drum Pembagi Biji
Biji
yang diterima dari Elevator Biji terlebih dahulu dibagi-bagi atas ukurannya
sebelum masuk ke pemecah biji. Bahan asing (batu, janjang kosong)
dikeluarkan dari ujung yang lain.
5.3.Alat Pemecah Biji
Kapsitas
alat Pemecah Biji adalah 5 Ton/Jam. Campuran pecah dimasukkan pada sebuah
alat saringan getar yang ditempatkan pada setiap alat pemecah. Biji yang
tidak pecah didaur ulang melalui Elevator Biji. Campuran pecah yang lolos
dari saringan getar dikumpulkan pada sebuah Conveyor Ulir dan selanjutnya
dipisah secara kering.
5.4.Sistem Pemisah Pneumatis untuk
Campuran Pecah
Abu
dan Cangkang halus akan di pisah secara Pneumatis dari campuran Inti, sedangkan
batu berat dipisah pada kolom. Peralatan pemisah ini terdiri dari Kolom
Pemisah, Kipas dan Siklon Cangkang. Sebagai alternatif dapat pula
dipasang pemisah Pneumatis kedua. Akan tetapi yang paling dianjurkan
adalah menambah sistem Hidrosiklon.
5.5.Sistem Pemisah Hidrosiklon
Pemisah
dengan Hidrosiklon mempergunakan dua tahap. Campuran pecah dipompa kepada
Siklon pertama dimana Inti berada pada lapisan atas. Keluaran sisa
campuran (Cangkang, Biji dan ada juga Inti) dibawa kesiklon kedua. Siklon
kedua diatur untuk mengambil/memisahkan Cangkang saja dan sisanya adalah
Biji. Inti yang keluar dari bagian atas dikembalikan ke Siklon
pertama. Transpor Inti ke Silo Inti, dan Cangkang ke Silo Cangkang
mempergunakan cara Pneumatis.
5.6.Silo Inti
Ada
2 silo inti dengan kapasitas 1 Ton Inti/Jam/Buah. Sebuah Conveyor dipasang
pada bagian atas Silo. Silo dilengkapi dengan pelat Baffle, Deflector,
Kipas, Pemanas Udara dan alat pengawas yang diberi kisi-kisi.
5.7.Sistem Winnowing
Inti
setelah keluar dari Silo, dibawa dengan Celt Conveyor ke sistem Winnowing untuk
dibersihkan dari sisa ampas/serat dan cangkang halus. Secara Pneumatis
Inti bersih dibawa ke Silo pengarungan atau penimbunan.
5.8.Mesin Pengarung dan Penimbun Barang
Di
atas Mesin Penimbun ditempatkan sebuah Silo Inti bersih, dan setelah itu
dimasukkan ke karung goni lalu goni dijahit.
5.9.Timbunan Biji
Inti
dapat juga ditimbun dalam bentuk Bulk. Timbunan Biji disimpan dalam 4 buah Bin
berkapasitas 120 Ton/Buah (4 hari produksi). Silo ini dilengkapi dengan
alat Pengembus Udara, Ventilasi, Conveyor dan Tangga.
5.10.
Timbunan Cangkang
Cangkang
dikeluarkan dari Conveyor Cangkang lalu disimpan pada bin berkapasitas 50 M3 per
buah. Bin terpasang di atas rangka besi dan dilengkapi 2 pintu
pengeluaran, 1 pintu ke Conveyor Ampas/Cangkang dan 1 pintu lagi ke Truck
pengumpul di bawah Bin.
SILO ( Kernel Silo, Nut Silo)
Keterangan:
|
Alat in
imirip seperti tangki sebagai wadah pemampungan sementara kernel maupun Nut
sebelum dilakukan proses selanjutnya.Terkadang dalam Silo ini di alirkan hawa panas untuk menjaga mutu dari
bahan tersebut.
Material
yang digunakan pada umumnya adalah material MS Plate
|
Foto :
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Kernel Station
6.
WATER SUPPLY (SUMBER AIR)
6.1.Stasiun Pompa Air
Kamar
pompa mempunyai 4 buah pompa listrik (2 buah untuk cadangan) kapasitas 150 M3/Jam/Buah
dilengkapi dengan pipa pengeluaran air ke Tangki Air.
6.2.Pembersihan Air
Kotoran
air diendapkan pada Clarifier 30 M3 dan diendapkan pada Bak
Dekantasi volume 100 M3 dengan bantuan bahan kimia Aluminium
Sulfat. Peralatannya dilengkapi dengan alat-alat pembersih seperti Pompa
Dosis, Pipa, Katup dan lain sebagainya.
6.3.Tangki Air Bersih Kapasitas 2 x 30 M3
6.4.Pembagian Air
Pipa-pipa
untuk menyalurkan air ke pabrik
Foto :
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Thermal deaerator Platform
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit - Anion Cation
7.
STEAM BOILER
Dalam
pabrik kelapa sawit Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik
kelapa sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga dan sumber
uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit. disini kita akan membahas
sedikit tentang ketel uap yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit
Sebelum kita membahas ketel uap yang
digunakan dipabrik kelapa sawit. ada baiknya kalau kita mengetahui dahulu apa
itu ketel uap dan berfungsi sebagai apa.
Ketel uap merupakan suatu alat
konversi energi yang merubah Air menjadi Uap dengan cara pemanasan dan panas
yang dibutuhkan air untuk penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada
ruang bakar ketel uap.
Uap (energi kalor) yang dihasilkan
ketel uap dapat digunakan pada semua peralatan yang membutuhkan uap di pabrik
kelapa sawit, terutama turbin. Turbin disini adalah turbin uap dimana sumber
penggerak generatornya adalah uap yang dihasilkan dari ketel uap. selain turbin
alat lain di pabrik kelapa sawit yang membutuhkan uap seperti di sterilizer
(Alat untuk memasak TBS) dan distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh
karena itu kualitas uap yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada
dipabrik kelapa sawit tersebut. karena jika tidak akan mengganggu proses
pengolahan dipabrik kelapa sawit.
Gambar sirkulasi air pada pipa
ketel uap
7.1.Bahan Bakar Ketel
Uap
Agar
kualitas
uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan
maka dibutuhkan sejumlah panas untuk menguapkan air tersebut, dimana panas
tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar ketel. Untuk
mendapatkan pembakaran yang sempurna didalam ketel maka diperlukan beberapa
syarat, yaitu:
- Perbandingan pemakaian bahan
bakar harus sesuai (cangkang dan serabut)
- Udara yang dipakai harus
mencukupi
- Waktu yang diperlukan untutk
proses pembakaran harus cukup.
- Panas yang cukup untuk memulai
pembakaran
- Kerapatan yang cukup untuk
merambatkan nyala api
Dalam hal ini bahan bakar yang
digunakan adalah serabut dan cangkang, Adapaun alasan mengapa digunakan serabut
dan cangkang sebagai bahan bakar adalah :
1. Bahan
bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan mudah diperoleh dipabrik.
2. Cangkang
dan serabut merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila tidak digunakan.
3. Nilai
kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi persyaratan untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan.
4. Sisa
pembakaran bahan bakar dapat digunakan serbagai pupuk untuk tanaman kelapa
sawit.
5. Harga
lebih ekonomis.
Cangkang
adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam berbentuk seperti batok
kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada buah kelapa sawit yang
diselubungi oleh serabut.
Pada bahan
bakar cangkang ini terdapat berbagai unsur kimia antara lain : Carbon (C),
Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan
Abu. Dimana unsur kimia yang terkandung pada cangkang mempunyai persentase (%)
yang berbeda jumlahnya., bahan bakar cangkang ini setelah mengalami proses
pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian arang tersebut dengan adanya
udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang dinamakan
peatikel pijar.
Apabila
pemakaian cangkang ini terlalu banyak dari serabut akan menghambat proses
pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala api kurang sempurna, dan jika
cangkang digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan rendah.karena cangkang
apabila dibakar akan mengeluarkan panas yan besar.
Serabut
adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila telah mengalami
proses pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat dibagian kedua
dari buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit.didalam serabut dan
daging buah sawitlah minyak CPO terkandung.
Panas yang
dihasilkan serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh cangkang,
oleh karena itu perbandingan lebih besar serabut dari pada cangkang.disamping
serabut lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang
berlebihan akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat
proses perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran
beterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall,disamping
mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion door (Pintu keluar untuk abu dan
arang) akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan.
Tabel
dibawah ini menunjukkan komposisi unsur yang ada pada serabut dan cangkang.
Tabel.1. Komposisi Bahan Bakar
Nama Unsur
|
Serabut
|
Cangkang
|
Carbon (C)
|
40,15
|
61,34
|
Hidrogen (H2)
|
4,25
|
3,25
|
Oksigen (O2)
|
30,12
|
31,16
|
Nitrogen (N2)
|
22,29
|
2,45
|
Abu (A)
|
3,19
|
1,8
|
Gambar Serabut kelapa sawit
Gambar cangkang sawit
Ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa
sawit biasanya adalah ketel uap dengan kapasitas uap 20.000 Kg uap/jam dan
dengan tekanan 20 kg/cm2. dimana dibutuhkan 2 unit boiler untuk pabrik kelapa
sawit dengan kapasitas olah 45 ton TBS/jam.
Gambar Boiler yang digunakan di Pabrik Kelapa Sawit
Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa
sawit adalah ketel uap yang menghasilkan uap superheated, dimana uap ini
digunakan pertama kali untuk memutar turbin sebagai pembangkit tenaga listrik
kemudian sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan sebagai pemanasan TBS pada
sterilizer.
Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagia yaitu : ketel pipa air dan ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel pipa air. maksudnya adalah air berada didalam pipa dipanaskan oleh api yang berada diluar pipa air.
Untuk menghitung kapasitau uapa pada ketel uap yang dibutuhkan adalah dengan :
- kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS
- Jadi untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton uap/jam
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasita uap 20 ton uap/jam pada masing-masing ketel uap.
Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagia yaitu : ketel pipa air dan ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel pipa air. maksudnya adalah air berada didalam pipa dipanaskan oleh api yang berada diluar pipa air.
Untuk menghitung kapasitau uapa pada ketel uap yang dibutuhkan adalah dengan :
- kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS
- Jadi untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton uap/jam
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasita uap 20 ton uap/jam pada masing-masing ketel uap.
Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Kapasitas Uap
: 20 Ton/jam
- Temperatur
Uap
: 280 C
- Tekanan
Uap
: 20 kg/cm2
- Temperatur air
umpan : 90 C
- Effisiensi Ketel
Uap : 75 %
- Pemakaian bahan
bakar
: 75% serabut dan 25% cangkang.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit - Boiler
1 (Satu)
unit ketel (Steam Boiler) diperlukan untuk proses pabrik kelapa sawit. Ketel
dengan kapasitas 20.000 kg/jam, merupakan ketel pipa air (Water Tube Boiler)
dan uapnya merupakan “Superheated Steam” dan mempunyai temperatur 260°C dan
tekanan 21 kg/cm².
Pada waktu
mulai mengadakan “Pengeringan (Drying Out)” ketel waktu pertama kali bahan
bakar (kayu).
8. PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PKS
8.1.TURBIN UAP
Sebagai pembangkit listrik utama
untuk menggerakkan seluruh peralatan pengolahan kelapa sawit, penerangan PKS,
dan untuk penerangan domestik.
Tujuan utama pemakaian turbin adalah
untuk menekan biaya operasional, karena turbin digerakkan oleh boiler dan tidak
memakai bahan bakar solar ataupun bensin.
8.2.GENSET DIESEL
Fungsi genset diesel di PKS adalah
1. Sebagai engine cadangan
untuk melakukan start awal pengolahan dalam pengoperasian boiler sebelum turbin
beroperasi.
2. Membantu meringankan
beban pada saat tekanan boiler turun.
3. Menampung beban
pengolahan pada akhir proses dimana turbin akan stop.
8.3.BOILER
Suatu pesawat uap yang dibuat untuk
dapat menghasilkan uap
Fungsi boiler di PKS adalah penghasil
uap yang digunakan sebagai
o Penggerak utama turbin
uap
o Perebusan TBS dalam
strelizer
o Pemanas minyak dan
pengeringan nut atau kernel
1.
JENIS BOILER
Berdasarkan tekanan boiler
1. Boiler tekanan
rendah ( < 5 kg/ cm2 )
2. Boiler tekanan
sedang ( 5 – 32 kg/ cm2 )
3. Boiler tekanan
tinggi ( > 32 kg/ cm2 )
Berdasarkan typenya
1. Boiler pipa air
Air yang dijadikan uap didalam pipa, dan api yang memanasi
dibagian luar pipa.
2. Boiler pipa api
Api berada dalam pipa akan memanaskan air dibagian luarnya
menjadi steam.
1 (Satu) unit Turbin kapasitas 900 KW dan 2 (dua) unit diesel
generator set 350 KW (400 KVA) dan 200 KW merupakan design yang di berikan
untuk start up/shut down boiler gensetnya buatan Inggris. Turbin memakai buatan
USA. Namun selama pembangunan proyek Genset yang 200 KW akan kami pakai dahulu
untuk bekerja dan setelah proyek selesai akan dipakai untuk maintenance pabrik.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit - Steam Turbin Generator
Foto : Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit - Back Pressure Vessel
Foto : Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit -Generator Set
9. PENGENDALIAN AIR LIMBAH (EFFLUENT
TREATMENT PLANT)
Yang perlu diperhatikan adalah memasang dan menyediakan cooling
tower, pompa recirculation, surface aerator dan pipa-pipa dari PVC (Leaflet
terlampir).
Pembuatan kolam-kolam di Effluent Treatment
seperti Anaerobic Pond dan lain-lain, serta pembuatan parit-parit menjadi
tanggung jawab Pemilik. Akan ada limbah 8 (delapan) kolamyaitu masing-masing untuk :
9.1. Kolam Pendingin ( Cooling Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Pendingin yang akan berfungsi juga untuk dapat
melakukan pengutipan minyak apabila terjadi kandungan minyak pada limbah tampak
terlihat .
Kolam
pendingin dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm ( pada bibir kolam atas )
dengan kedalaman 4.000 mm (finish level), dinding kolam dibuat miring 1:1 ( 45
derajat ) dan dilapisi pasangan batu ( rip–rap ) dengan ukuran batu minimal 200
mm, demikian pula untuk lantainya dibuat dengan landasan pasangan batu.
Pekerjaan
penggalian tanah untuk kolam pendingin ini akan ditunjukkan lay out di site pada
posisi yang kontour tanah yang tinggi supaya dapat memungkinkan proses
selanjutnya dari kolam pendingin ke kolam berikutnya dengan cara aliran
gravitasi.
Pengeluaran limbah cair yang sudah turun temperaturnya dengan pipa HDPE
diameter 300 mm dialirkan ke kolam pembiakan bakteri/mixing pond, valve yang
digunakan adalah stainless steel ball valve.
9.2. Kolam Pembiakan
Bakteri ( Mixing Pond )
3 ( tiga ) unit Kolam Pembiakan Bakteri ( mixing pond ) dibuat
dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm (
pada bibir kolam atas ) dengan kedalaman 4.000 mm ( finish level ), dinding
kolam dibuat miring 1: 1 ( 45 derajat ) dan dilapisi pasangan batu ( rip–rap )
dengan ukuran batu minimal 200 mm, demikian pula untuk lantainya dibuat dengan
landasan pasangan batu. Pada kolam ini pH akan terkoreksi dari 4,2 akan menjadi
5,5 s/d 6.
Hal ini dilakukan pada waktu pertama kali effluent treatment dijalankan
selanjutnya menaikkan pH dapat dilakukan dengan daur ulang ( sirkulasi ) cairan
yang sudah matang dimana pH-nya sudah diatas kurang lebih 6.
Elevasi tanah atas ( top level ) area kolam ini harus berbeda dengan
elevasi tanah atas kolam pendingin sekurangnya 3.000 mm ( perbedaan kontour )
sehingga dapat memungkinkan aliran gravitasi . Untuk tahap pertama pabrik
kapasitas 30 ton TBS per jam hanya dibuat kolam 2 unit saja, tetapi area level
tanah disini dibuat untuk memungkinkan menjadi 4 kolam pada saat pengembangan
kapasitas pabrik menjadi 60 ton TBS per jam.
9.3. Kolam Anaerobic
( Anaerobic Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Anaerobic primer dengan bentuk
bulat lingkaran, ukuran bibir atas kolam adalah 44.000 mm diameter dengan
kedalaman kolam tidak kurang dari 5.000 mm.
Dinding kolam dilapisi dengan pasangan batu ukuran minmal 200 mm,
kemiringan dinding adalah 1: 1 ( 45 derajat ), lantai dasar kolam dilapisi
dengan pasangan batu.
Elevasi tanah atas ( top level ) area kolam ini harus berbeda dengan
elevasi tanah atas kolam mixing sekurangnya adalah 3.500 mm, karena untuk dapat
memungkinkan aliran proses effluent treatment dengan aliran gravitasi.
Aliran gravitasi dari kolam mixing ke kolam anaerobic ini dengan
menggunakan pipa HDPE diameter 300 mm dan valve jenis sounder yang digunakan.
Untuk proses sirkulasi umpan bakeri aktif ke kolam mixing ( back mixing )
dengan menggunakan pompa type centrifugal pump ( 2 unit ) dengan kapasitas
minimal 40 m3 per jam, pipa yang digunakan adalah pipa HDPE diameter
152 mm.
9.4. Kolam Pengendapan ( contact pond )
2 ( dua ) unit Kolam pengendapan ( contact pond ) yang berfungsi untuk
mengendapan solid terbawa cairan dari kolam anaerobic. Kolam ini dibuat dengan
ukuran 18.000 mm X 18.000 mm dengan kedalaman 3.000 mm, dimana dinding kolam
dibuat miring dan dilapisi pasangan batu (rip–rap) ukuran batu 200 mm,
perbandingan kemiringan adalah 1 : 1 ( 45 derajat ).
Elevasi tanah
area ini dibuat lebih rendah dari elevasi tanah area kolam anaerobic tidak
kurang dari 1.500 mm, hal ini untuk pengeluaran aliran limbah yang diproses di
kolam anaerobic dapat dialirkan secara overflow.
Dua unit
kolam pengendap ini bekerja secara seri yaitu aliran overflow dari kolam
anaerobic akan masuk dulu ke kolam pengendapan no 1 dan dari kolam pengendapan
no 1 akan overflow ke kolam pengendapan no 2 . Diantara dua unit kolam ini
disediakan 2 unit pompa jenis slury pump untuk digunakan mengembalikan endapan
solid kembali ke kolam anaerobic.
Jenis pompa dengan kapasitas tidak kurang dari 40 m3 dan pipa
yang digunakan untuk mengembalikan solid dengan pipa HDPE diameter 152 mm dan
sounder valve yang digunakan.
Sedangkan pengeluaran aliran cairan dari kolam pengendapan no 2 ke kolam
selanjutnya dengan aliran overflow.
9.5. Kolam Aerasi ( areasi pond )
1 ( satu ) unit Kolam Aerasi dipakai untuk memperkaya cairan limbah dengan
oksigen dan membunuh bakteri anaerob.
Kolam tanah ini dibuat dengan
kedalaman tidak kurang dari 3.000 mm dan panjang 150.000 X lebar tidak kurang dari 50.000 mm, dinding
kolam dibuat dengan kemiringan 1: 1 ( 45 derajat ).
Untuk memperkaya pemasukan oksigen terhadap cairan limbah ini, maka di
kolam ini dilengkapi dengan 3 unit Arerator
system 3Kw.
Elevasi tanah area kolam ini dibuat lebih rendah dari area kolam
pengendapan ( contact pond ), karena aliran yang diharapkan adalah dengan
overflow.
9.6. Kolam Pelepasan
Satu ( 1 ) unit Kolam pelepasan dipakai untuk memberikan kesempatan perbaikan
pH sebelum limbah dilepaskan keluar.
Kolam tanah ini dibuat dangkal dengan isi 3.000 m3 dan kedalaman
2 m.
Kolam ini adalah kolam terakhir dalam proses air limbah, selanjutnya cairan
dibuang ke sungai dengan cara over flow, dan dilengkapi dengan basculator untuk
perhitungan debit pembuangan limbah.
10. WATER
RESERVOIR (WADUK)
Apabila sungainya kecil maka harus dibuat waduk (Water Reservoir) yang
menampung air + 30.000 M3,
sehingga tidak kesulitan untuk supply kebutuhan air. Untuk pabrik
kapasitas 30 – 60 Ton TBS per jam diperlukan + 60 m3 air per
jam. Jadi Water Reservoir tersebut muat 25 hari kerja, berarti cukup menampung
kebutuhan air selama 1 (satu) bulan.
Foto : Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit -Waduk
BAB III
KESIMPULAN
Ø Pada intinya proses pengolahan untuk semua
pabrik kelapa sawit sama. Namun seiring dengan perkembangan teknologi
maka ada beberapa modifikasi pada masing-masing stasiun pengolahan, untuk mendapatkan
hasil yang optimal.
Ø .Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan
kualitas buah di stasiun penerimaan TBS.
Ø Lori buah
adalah komponen Pabrik Kelapa sawit ( PKS) yang berfungsi sebagai wadah tandan
buah seger ( TBS) yang nantinya dimasukkan kedalam Sterilizer untuk dilakukan
proses perebusan ( masak) .
Ø
Setiap Pabrik Kelapa Sawit
harus mempunyai bebarapa stasiun sebagai berikut :
1. PENERIMAAN
TBS & STERILISASI
2. STASIUN
PENEBAH (THRESHING STATION)
3. STASIUN
KEMPA (PRESSING STATION)
4. STASIUN
PEMURNI (CLARIFICATION STATION)
5. STASIUN
KERNEL (KERNEL RECOVERY PLANT)
6. WATER
SUPPLY
7. STEAM
BOILER
8. PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK (POWER PLANT STATION)
9. PENGENDALIAN
AIR LIMBAH (EFFLUENT TREATMENT PLANT)
10. PEKERJAAN
LISTRIK
11. WATER
RESERVOIR (WADUK)
Ø
JENIS
BOILER
Berdasarkan tekanan boiler Berdasarkan
typenya
1. Boiler tekanan rendah ( < 5
kg/ cm2 ) 1. Boiler pipa
air
2. Boiler tekanan sedang ( 5 – 32
kg/ cm2 ) 2. Boiler pipa api
3.
Boiler tekanan tinggi ( > 32 kg/ cm2 )
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
·
Pusat informasi Kelapa Sawit
·
PT.BOMA BISMA INDRA (PERSERO)
·
Buku Pusdiklat PT.Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan,2003
DOGI HANDYCRAFT TEKNIK & WASTE MANAGEMENT
BalasHapusKAMI BELI BARANG BEKAS ANDA DENGAN HARGA KOMPETITIF :
1. JERIGEN PUTIH BEKAS MINYAK GORENG SEGALA MERK 18 KG YANG BOCOR, BOLONG, DAN SUDAH TIDAK TERPAKAI RP. 4000 / BUAH.
2. KAMPAS REM MOBIL DISC BRAKE / DRUM BRAKE ( TEROMOL ) SEGALA KONDISI
KAMPAS REM DEPAN BEKAS HARGA RP. 2500 / PASANG.
KAMPAS REM BELAKANG TEROMOL BEKAS HARGA RP.4000 / PASANG.
3. KAMPAS REM BEKAS MOTOR TEROMOL
YAMAHA MIO SEGALA KONDISI HARGA RP. 5000 / PASANG.
BEBEK HONDA, SUZUKI, KAWASAKI, PIAGGIO, YAMAHA, MOTOR CINA RP. 2500 / PASANG.
RX-KING SERIES, NINJA SERIES, MEGA PRO SERIES, TIGER SERIES RP. 3000 / PASANG.
4. BOTOL OLI BEKAS MOTOR / MOBIL SEGALA KONDISI RP. 200 / BUAH.
JUMLAH LEBIH DARI 1000 BUAH HARGA RP. CALL PLEASE...
5. BOTOL INFUS BEKAS UTUH YANG SUDAH TIDAK TERPAKAI RP.5500 / KG.
6. GIR DEPAN + GIR BELAKANG + RANTAI MOTOR BEKAS HONDA, SUZUKI, KAWASAKI, YAMAHA, MOTOR CINA RP. 6000 / SET.
7. GIR DEPAN + GIR BELAKANG + RANTAI MOTOR BEKAS MOGE / HARLEY DAVIDSON
HARGA RP. 12000 / SET. JUMLAH LEBIH DARI 50 SET HARGA RP. CALL PLEASE...
8. MINYAK GORENG BEKAS / JELANTAH SISA WARUNG, RUMAH MAKAN, KAFE, RESTAURANT, HOTEL, CATERING, PABRIK MAKANAN
SUDAH DISARING + BERSIH DARI SISA GORENGAN + MURNI TIDAK DICAMPUR
RP. 3500 / KG
HARGA RP. 65000 / 1 JERIGEN FULL 18 KG.
9. AKI MOTOR, MOBIL, GENSET, UPS, FORKLIFT, BULLDOZER TYPE APAPUN DALAM KEADAAN MATI, RUSAK, SOAK HARGA RP. 9000 / KG.
10. DIBELI SEGALA MACAM BESI TUA ( ANDA SEBAGAI PENJUAL SEBUTKAN HARGANYA LANGSUNG, BERAPA JUMLAH, LOKASI SEBUTKAN, BARANG LEGAL, DOKUMEN LENGKAP). PEMILIK BARANG KETEMU LANGSUNG DENGAN SAYA !!
11. TERIMA BONGKARAN RUMAH TUA, RUMAH GEDONG, VILLA, KOST2 AN, GUEST HOUSE, RUKO, GUDANG, PABRIK, HOTEL, GEDUNG, CAFE, RUMAH MAKAN, RESTAURANT, RUMAH SAKIT, RUMAH BERSALIN, KLINIK, BARAK ABRI, BARAK POLISI ( KHUSUS JABODETABEK & TANGERANG SELATAN )
12. DIBELI PULUHAN / RATUSAN / RIBUAN PERALATAN EX KANTOR, PABRIK, HOTEL, DLL YG MASIH BERFUNGSI / SUDAH RUSAK BERUPA: HANDPHONE, PABX, KOMPUTER SET, AC BEKAS, SERVER, LAPTOP, GENSET, KURSI ( KHUSUS JABODETABEK & TANGERANG SELATAN )
13. DIBELI PULUHAN / RATUSAN / RIBUAN DALAM KONDISI RUSAK / MATI HARDISK SATA KOMPUTER 250 – 500 Gb HARGA RP.13000/BUAH ( MAINBOARD MASIH ADA )
KAMI JEMPUT BARANG ANDA & BAYAR TUNAI...
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> SERIUS SELLER ONLY <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
KAMI MENJUAL BARANG DENGAN HARGA KOMPETITIF:
1. DIJUAL KALENG BEKAS MINUMAN POCARI SWEAT / COCA-COLA DLL.
MINIMUM ORDER 100 KG GRATIS ONGKOS KIRIM JABODETABEK.
PEMBAYARAN CASH.. LANGSUNG DIANTAR KE ALAMAT CUSTOMER.
2. DIJUAL KALENG BEKAS MINUMAN POCARI SWEAT / COCA-COLA DSB DENGAN KUANTITI MULAI 10 TON S.D 200 TON PER BULAN KAMI SANGGUP MELAYANI :
A. ANDA BUTUH BARANG TERSEBUT DALAM WAKTU BERAPA LAMA ??
B. BARANG KAMI KIRIM DALAM BENTUK SEADANYA SESUAI YANG ADA DI GUDANG KAMI & TIDAK BISA PILIH.
C. HARGA KAMI GRATIS ONGKOS KIRIM SAMPAI PELABUHAN BANYUWANGI, JAWA TIMUR.
D. PENAWARAN HARGA ANDA, AJUKAN KEPADA KAMI..
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> SERIUS BUYER ONLY <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
KETERANGAN:
KAMI TIDAK AKAN MELAYANI CALL / SMS / BBM BAGI ANDA YANG CUMA INGIN CEK HARGA & JUAL KUCING DALAM KARUNG !!!!
MOTTO KAMI: WIN-WIN SOLUTION, ANDA JUAL BARANG KAMI BELI BARANG ANDA TUNAI.
KAMI MENJUAL BARANG, ANDA SEPAKAT HARGA, KAMI KIRIM BARANG SESUAI ALAMAT CUSTOMER.
HUBUNGI SEGERA
089650091317 ( 24 JAM ONLINE )
WHATS”APP 089650091317
PIN BB 51964F90
DHONY & TEAM
Silahkan copy paste link berikut: http://www.dogihandycrafteknik.indonetwork.co.id/profile/dogi-handycraft-teknik-waste-management.htm